24 October 2022

Kembalikan Masa Emas ; Manusia Muyu Bunyikan Tifa 89 Kali

 

Foto 7 Klen Suku Muyu Bunyikan Tifa 89 Kali


Berita AKM. Kelapa Lima, 10/10/2022. Ambe, Enang, Ambang, Onim, Ambo, Oni, Nege, Taman, Mom Monggop, Bayonga, Nupka Korem Keluarga Besar Suku Muyu semua, puji syukur kepada Ambe Tarep atas berkatNya, sehingga terselenggaranya Perayaan Misa Syukur 89 tahun Misi Katolik Masuk di Tanah Muyu pada Tanggal, 10 Oktober 1933. Atas keterpanggilan Kayapak Yarin 89 tahun silam Misi Katolik masuk di Tanah Muyu melalui Kambarim Tarep Hoeboer, MSC, untuk datang ke Ninati. Peristiwa ini mengingatkan kita kembali, sebagai peristiwa awal peradapan perkembangan Manusia Muyu di mana saja berada. Masa perkembangan Manusia Muyu perna ada diawal dekade pertama 50 tahun peradapan Misi Katolik masuk di atas tanah Muyu. 

  Sebelum perayaan 50 tahun peradaban Misi Katolik masuk di atas Tanah Muyu, Manusia Muyu telah mengalami pertumbuan dan perkembangan yang pesat, namun masa emas Manusia Muyu itu, hilang ditelan sang waktu. Populasi Manusia Muyu telah menyebar dan (berdiaspora) ke berbagai daerah di luar Tanah Adat Muyu seperti Jayapura, Timika, Sorong, Wamena, Nabire, Biak, Manokwari, Asmat, Mappi, Merauke, Tanah Merah dan Populasi terbanyak ada di wilayah PNG.

 Dalam pembagian wilayah tanah adat berdasarkan dialek dan logat dari berbagai marga atau fam yang terdiri dari 7 Klen yang merupakan wujud dari Manusia Muyu itu sendiri antara lain Kamindip, Okpari, Kakaib, Kauyet, Are Kasaud, Jonggom, dan Ninggrum.

 Seiring berjalannya waktu, Manusia Muyu yang di koordinir oleh mediator Koknak Athan dan Katayu Damianus melakukan konsolidasi dengan kegiatan Focus Grup Diskusi pada tanggal, 6 sampai dengan 7 Mei 2022 di Merauke bersama dengan orang Muyu lainnya dengan melahirkan Tim Kerja Forum Nupka yang bernaung di bawah Dewan Adat Suku (DAS) Muyu dan berbagai rekomendasi, salah satunya yaitu persiapan 1 Abad Gereja Katolik masuk di Ninati terhitung, tanggal 10 Oktober 2022 mulai dilaksanakan.

 Untuk melanjudkan misi peradapan itu, Manusia Muyu hari ini telah melakukan apa yang telah disepakati bersama dalam menyatuhkan nilai dan tatanan hidup menuju 1 abad di Tahun 2033, dengan dilakukan Perayaan Misa Syukur 89 tahun Misi Gereja Katolik masuk di Tanah Muyu, yang dilaksanakan di Merauke, 10-10-2022. 

              Dalam hitungan waktu 89 tahun merupakan perjalanan yang panjang, dalam peradaban Manusia Muyu yang telah dilewati dalam berbagai hal. Namun nilai peradaban Manusia Muyu dalam pengembangan kapasitas, masih bersifat personal, nilai ini menjadi rujuhkan untuk mencari formula baru dalam menghadapi perubahan dan tantangan dunia di era modern ini. Hari ini Manusia Muyu rayakan 89 Tahun Misi Gereja Katolik masuk di Daerah Muyu, 10 tahun lagi kami rayakan 1 abad. Ada rasa Kerinduan, Keinginan dan Harapan dalam perjalanan hidup Manusia Muyu itu sendiri tentang bagaimana nilai itu dapat terwujud nyatahkan di tahun 2033 nantinya.

 Hari ini kami manusia muyu datang ke tempat ini guna mengikuti Perayaan Misa Syukur 89 tahun Misi Katolik masuk di Tanah Muyu yang tepatnya di Gereja Santa Maria Fatima Kelapa Lima dan dilanjudkan dengan rama-tama di Halaman Balai Rakyat Kelurahan Kelapa Lima Merauke, untuk mengikuti proses peradaban yang sedang kami lihat, rasakan dan sedang kami jalankan dari peradaban orang tua kami 89 tahun lalu. Dari tempat ini juga kami sedang membangun kebersamaan kembali yang perna ada. Bagaimana Nup bisa kembalikan masa Emas Manusia Muyu di kala itu. Saat ini kami boleh berada disini karena ada orang-orang, Manusia Muyu yang koordinir hingga boleh terlaksana acara ini, tahun depan kami tetap laksanakan kembali hingga puncak perayaan 1 abad Gereja Katolik masuk di Tanah Muyu Tepatnya di Ninati, Distrik Ninati Kabupaten Boven Digoel.

 Karena Peradaban misi Katolik ini dapat membuat nilai dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia Muyu dari sebelum dan sesudah tahun 1933, Manusia Muyu bisa berada di atas dan di bawah dalam setiap dimensi aktifitas, sadar atau tidak  berawal dari banyak yang telah dilalui oleh Peradaban Misi Katolik ini.

 Begitupun dengan Budaya Manusia Muyu yang di wariskan oleh para leluhur kepada generasi Muyu, salah satunya alat musik pukul yaitu Tifa. Alat ini biasa dimainkan oleh Suku Muyu dalam acara-acara tertentu, yang sangat populer dimainkan oleh para leluhur dahulu untuk mengiringi tari-tarian kas Suku Muyu, seperti tarian Ketmon, Jok, Urumanop, Amegop, Jere-jere, Bunup, Wot tim - tim, Tang, dan salah satunya tarian Oksang yang sudah dimiliki oleh pegunungan bintang, serta tarian Danda yang sekarang sangat populer di mainkan oleh Masyarakat Muyu. Tifa juga biasa digunakan dalam upacara-upacara adat, peringatan acara tertentu dalam kegiatan masyarakat Suku Muyu.

 Karena Tifa merupakan Alat Musik Tradisional yang dapat mengeluarkan alunan nada yang khas untuk didengar dan dapat memberikan warna dan keindahan bagi kekayaan alam yang dimiliki Masyarakat  Muyu di atas Tanah Papua. Kehadiran alat musik Tifa dalam acara perayaan 89 tahun Gereja Katolik masuk di Tanah Muyu ini, memberikan warna tersendiri kepada Generasi Muyu agar tetap terjaga kelestariannya.

 Dalam momen acara ini juga, tifa akan di bunyikan 89 kali oleh Generasi Muyu. Ketukan alunan bunyi Tifa ini akan di bunyikan oleh 7 klen sebanyak 10 kali ketukan, 1 orang generasi muda sebanyak 10 kali ketukan, dan 1 orang anak sebagai penerus budaya dalam melestarikan dan memainkan alat musik tradisional Tifa dalam proses peradaban ini sebanyak 9 kali ketukan. Momen ini, menandahkan bahwa Manusia Suku Muyu telah melewati masa peradaban 89 tahun silam.

 Ketukan tifa ini akan dibunyikan 89 kali di tahun ini. Tahun depan, kita akan bunyikan 90 kali sampai dengan 1 abad. Menandahkan bahwa Generasi Muyu masa lalu menjadikan Generasi Muyu Masa Kini dan akan Datang, dalam sebuah perjalanan panjang menuju peradapan yang akan dibunyikan dalam sepanjang perjalanan hidup menuju generasi baru di tahun 2033 yang akan dicapai oleh Manusia Muyu.

 Atas nama Panitia mengucapkan banyak limpah terima kasih kepada Ambe, Enang, Ambang, Onim, Ambo, Oni, Nege, Taman, Mom Monggop, Bayonga, Nupka Korem Keluarga Besar Suku Muyu semua terutama mereka yang telah memberikan supor atas terlaksana kegiatan Perayaan Misa Syukur 89 tahun Gereja Katolik Masuk di Tanah Muyu dan terlaksananya acara rama-tama tepatnya pada 10/10/2022 kepada Ambang Titus Tambaip, Beatus tambaib, Aloysius Jopeng, Arnold Tiniap, Oni Natalia Kalo, Ambang Cosmas Jeem, Thomas Kimko, Yoseph Wanan, Mayela Yetorok, Agustinus Kuyap, Xaverus Songmen, Agustinus Soplanit Pastor Paroki Santa Maria Fatima kelapa Lima, Jefri J.O. Defretes Kepala kelurahan Kelapa Lima dan Ke 7 Klen. Kamindip, Okpari, Kakaib, Kauyet, Are Kasaud, Jonggom, dan Ninggrum serta bayonga Nup Korem semua yang sudah meluangkan waktunya dalam terlaksana acara ini. Atas nama masyarakat Muyu Semua, Panitia 89 tahun Gereja Katolik masuk di Tanah Muyu mengucapkan terima kasih. (AKM)

 








AMUN KAI MANDIRI

Alamat Blog ; amunkaimandiri.blogspot.com

Kontak Kami

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Total Pageviews