Hari ini
tanggal, 31 Oktober 2022. Sekitar jam 15.49 WIT sampai dengan jam 17. 00 WIT.
Disebagian antero Kota Merauke, terlihat betapa indahnya langit yang membentang
luas di angkasa menghiasi bumi Ha Anim dan segalah isinya. Pada umumnya langit
biru muda mengelilingi diseputaran Kota Merauke hingga 33°c dengan cuaca
hari ini yang sangat mendukung, tak kuasa semua ini terjadi atas kebesaran Mu
Tuhan. Momen indah ini, diabadikan dalam kenangan yang tidak pernah di lupakan
dalam sepanjang sejarah ini.
Dalam
mempelajari ilmu admosfer, Langit sendiri adalah bagian atas dari permukaan bumi dan digolongkan sebagai lapisan
tersendiri yang disebut atmosfer. Langit sendiri terdiri dari banyak gas dan udara,
dengan komposisi berbeda di tiap lapisannya. Langit juga, sering terlihat
berwarna biru ketika pagi maupun
siang hari, karena udara membiaskan cahaya biru dari sinar matahari lebih
banyak dibandingkan cahaya merah. Ketika senja tiba, langit biru dapat berubah
warna menjadi merah kehitaman dan akan terlihat di tepi barat laut seperti sore
tadi di Merauke.
Langit juga menandahkan tentang keindahan dan sumber
kedamaian untuk memotivasi seseorang dalam menginspirasi dan mengambarkan
keadaan yang dapat di lihat dan di rasahkan.
Sayur organik adalah sayur yang dibudidayakan tanpa bahan kimia apapun, sehingga dianggap lebih aman jika dimasak untuk konsumsi dalam keluarga. Jika diamati kebutuhan sayur di pasar cukup banyak, namun untuk mendapatkan sayur organik yang dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia sulit untuk didapatkan. Saat mau membelinya harus dipilih, mana yang sayur alami dan mana yang sayur menggunakan pupuk. Dengan alasan bahwa sayur organik lebih memiliki kandungan kesehatan yang baik di bandingkan dengan sayur yang menggunakan pupuk, sebab sayur organik memiliki khasiat tersendiri bila dimasak yang diyakini lebih sehat, aman, dan lezat meskipun harganya lebih mahal.
Kebanyakan sayur organik di tanam dan tumbuh dipekarangan rumah, sehingga hasilpun tidak begitu banyak untuk di jual di pasaran. Sehingga sebagian masyarakat memilih untuk berjualan di depan rumah. Jenis sayur yang di jual pun beragam seperti sayur katuk, kelor, daun pepaya, bayam hutan/ liar, daun ubi, bunga pepaya, kecipir, labu, buah rica, buah pepaya, terung dan pisang.
Tanaman ini tumbuh di atas tanah yang tidak tergenang air saat musim penghujan datang, hingga bertahan sampai dengan musim penghujan berakhir, dan memasuki musim panas. Sahat musim panas datang, ada beberapa tanaman sayur yang umurnya berakir, dan umur sayur lainnya bisa bertahan hingga beberapa tahun kedepan seperti pepaya, kelor, dan katuk.
Umumnya masyarakat mengandalkan tanaman pekarangan rumah ini untuk kebutuhan keseharian keluarga. kalau hasil panenanya banyak dan lebih, mereka bisa menjualnya untuk menambah kekurangan kebutuhan dalam rumah tangga.
Untuk tanaman pisang yang ditanam dan tumbuh disebagian halaman pekarangan rumah, itu beragam jenis. Harganya juga bervariasi sesuai jenis pisangNya. Seperti halnya jenis pisang unik yang di tanam dipekarangan rumah yaitu pisang merah keunguan. Pisang ini tumbuh sampai berbuah berwarna merah hingga masak dan perlu perawatan yang baik, sehingga memberikan hasil yang maksimal.
Pisang merah ini, banyak memberikan manfaat kesehatan yang jarang di ketahui orang. Nama latinNya Musa acuminate atau Dacca merah, berikut manfaat pisang merah bagi kesehatan yang perlu di ketahui ;
Selain tanaman sayur - sayuran dan pisang ada tanaman jangka panjang lainnya yang dimanfaatkan dilahan pekarangan rumah untuk konsumsi rumah tangga dan juga tidak kalah penting untuk dijual baik di tenda jualan maupun di pasar seperti kelapa, mangga, kejawas, nangka, belimbing, sukun, rebung bambu dan jenis jambu-jambuan. Jenis tanaman ini, ditanam membutuhkan waktu yang lama, hingga bisa menghasilkan buah tanaman jangka panjang yang banyak terdapat di Merauke Papua dan tumbuhya secara sporadis, tergantung pada iklim yang ada. (*N. wanewop *)
Seorang seniman lukis Wensislaus Katuktoan dalam acara Pameran HUT Kota
Merauke, di bulan februari lalu tahun 2022 menampilkan berbagai gambar hasil
Lukisannya di dalam stan Sanggar Seni Rupa. Wensislaus yang dikenal sebagai
pelukis asal Suku Muyu ini di kenal sebagai seniman lukis senior yang dalam
karya lukisannya banyak mengambarkan fenomena kehidupan manusia dan alam yang terjadi.
Salah satu lukisan yang mendunia adalah "TANGAN TUHAN ADALAH SEGALAHNYA" Satu-satunya hal yang dapat membuat dunia binasa adalah di tangan Tuhan. Semuanya bukanlah rancangan manusia, tetapi semua hanyalah rancangan Tuhan yang maha kuasa. Oleh Fine Arts Study Program, Presents
Dalam Ebuku “PANDEMIC AESTHETIC THE INTERNATIONAL VIRTUAL ART EXHIBITION” Universitas
Maranatha Artspace tahun 2020.
Dalam gambar - gambar yang ditampilkan seperti gambar seorang ibu Papua berambut
keriting beralas kaki kosong. sedang berjalan membelakangi, terlihat sedang
memikul men/ noken. Didalam men itu, seorang ibu sedang
membawah anaknya yang masih kecil, seketika ibu dan anaknya itu pulang, terlihat sumber daya alamnya telah hilang dan
digantikan dengan berbagai tumbuhanlainnya.
Gambar Lain yang bercorak
tifa kas Suku Muyu berbentuk
ekor ikan, ikan itu yang kasih turun arus air bah dan terbentuknya kali kao dan kali muyu. Sehingga kali Muyu
itu, satu kesatuan dari budaya orang Muyu yang di dalamnya terdapat satu
kesatuan sumber ekonomi manusia muyu yang “SALING MENOPANG” antara satu dan
yang lainnya, dari Muyu bawah sampai dengan Muyu atas. Menurut
seniman ini bahwa bentuk tifa ekor ikan ini adalah master batik yang berguna untuk menopang ekonomi, simbol, dan jati diri antara sub marga satu dan lainnya, serta antara satu
suku dan suku yang lainnya. (akm)
Berita AKM. Kelapa Lima, 10/10/2022. Ambe, Enang, Ambang, Onim, Ambo, Oni,
Nege, Taman, Mom Monggop, Bayonga, Nupka Korem Keluarga Besar Suku Muyu semua,
puji syukur kepada Ambe Tarep atas berkatNya, sehingga terselenggaranya
Perayaan Misa Syukur 89 tahun Misi Katolik Masuk di Tanah Muyu pada Tanggal,
10 Oktober 1933. Atas keterpanggilan Kayapak Yarin 89 tahun silam Misi
Katolik masuk di Tanah Muyu melalui Kambarim Tarep Hoeboer, MSC, untuk datang
ke Ninati. Peristiwa ini mengingatkan kita kembali, sebagai peristiwa awal
peradapan perkembangan Manusia Muyu di mana saja berada. Masa perkembangan
Manusia Muyu perna ada diawal dekade pertama 50 tahun peradapan Misi Katolik
masuk di atas tanah Muyu.
Sebelum
perayaan 50 tahun peradaban Misi Katolik masuk di atas Tanah Muyu, Manusia Muyu
telah mengalami pertumbuan dan perkembangan yang pesat, namun masa emas Manusia
Muyu itu, hilang ditelan sang waktu. Populasi Manusia Muyu telah menyebar dan (berdiaspora)
ke berbagai daerah di luar Tanah Adat Muyu seperti Jayapura, Timika, Sorong,
Wamena, Nabire, Biak, Manokwari, Asmat, Mappi, Merauke, Tanah Merah dan Populasi
terbanyak ada di wilayah PNG.
Dalam pembagian wilayah tanah adat berdasarkan
dialek dan logat dari berbagai marga atau fam yang terdiri dari 7 Klen yang merupakan
wujud dari Manusia Muyu itu sendiri antara lain Kamindip, Okpari, Kakaib, Kauyet,
Are Kasaud, Jonggom, dan Ninggrum.
Seiring berjalannya waktu, Manusia Muyu yang di
koordinir oleh mediator Koknak Athan dan Katayu
Damianus melakukan konsolidasi dengan kegiatan Focus Grup Diskusi pada tanggal,
6 sampai dengan 7 Mei 2022 di Merauke bersama dengan orang Muyu lainnya dengan
melahirkan Tim Kerja Forum Nupka yang bernaung di bawah Dewan Adat Suku (DAS)
Muyu dan berbagai rekomendasi, salah satunya yaitu persiapan 1 Abad Gereja
Katolik masuk di Ninati terhitung, tanggal 10 Oktober 2022
mulai dilaksanakan.
Untuk melanjudkan misi peradapan itu, Manusia Muyu hari
ini telah melakukan apa yang telah disepakati bersama dalam menyatuhkan nilai dan
tatanan hidup menuju 1 abad di Tahun 2033, dengan
dilakukan Perayaan Misa Syukur 89 tahun Misi Gereja Katolik masuk di Tanah Muyu,
yang dilaksanakan di Merauke, 10-10-2022.
Dalam hitungan waktu 89 tahun merupakan perjalanan
yang panjang, dalam peradaban Manusia Muyu yang telah dilewati dalam berbagai
hal. Namun nilai peradaban Manusia Muyu dalam pengembangan kapasitas, masih bersifat
personal, nilai ini menjadi rujuhkan untuk mencari formula baru dalam
menghadapi perubahan dan tantangan dunia di era modern ini.Hari ini
Manusia Muyu rayakan 89 Tahun Misi Gereja Katolik masuk di Daerah Muyu, 10
tahun lagi kami rayakan 1 abad. Ada rasa Kerinduan, Keinginan dan Harapan dalam
perjalanan hidup Manusia Muyu itu sendiri tentang bagaimana nilai itu dapat
terwujud nyatahkan di tahun 2033 nantinya.
Hari ini kami manusia muyu datang ke tempat ini guna
mengikuti Perayaan Misa Syukur 89 tahun Misi
Katolik masuk di Tanah Muyu yang tepatnya di Gereja Santa Maria Fatima Kelapa
Lima dan dilanjudkan dengan rama-tama di Halaman
Balai Rakyat Kelurahan Kelapa Lima Merauke, untuk mengikuti proses peradaban
yang sedang kami lihat, rasakan dan sedang kami jalankan dari peradaban orang
tua kami 89 tahun lalu. Dari tempat ini juga kami sedang membangun kebersamaan
kembali yang perna ada. Bagaimana Nup bisa kembalikan masa Emas Manusia Muyu di
kala itu. Saat ini kami boleh berada disini karena ada orang-orang, Manusia
Muyu yang koordinir hingga boleh terlaksana acara ini, tahun depan kami tetap
laksanakan kembali hingga puncak perayaan 1 abad Gereja Katolik masuk di Tanah Muyu
Tepatnya di Ninati, Distrik Ninati Kabupaten Boven Digoel.
Karena Peradaban misi Katolik ini dapat membuat
nilai dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia Muyu dari sebelum dan sesudah
tahun 1933, Manusia Muyu bisa berada di atas dan di bawah dalam setiap dimensi
aktifitas, sadar atau tidakberawal dari
banyak yang telah dilalui oleh Peradaban Misi Katolik ini.
Begitupun dengan Budaya Manusia Muyu yang di
wariskan oleh para leluhur kepada generasi Muyu, salah satunya alat musik pukul
yaitu Tifa. Alat ini biasa dimainkan oleh Suku Muyu dalam acara-acara
tertentu, yang sangat populer dimainkan oleh para leluhur dahulu untuk
mengiringi tari-tarian kas Suku Muyu, seperti tarian
Ketmon, Jok, Urumanop, Amegop, Jere-jere, Bunup, Wot tim - tim, Tang, dan salah
satunya tarian Oksang yang sudah dimiliki oleh pegunungan bintang, serta tarian
Danda yang sekarang sangat populer di mainkan oleh Masyarakat Muyu. Tifa juga
biasa digunakan dalam upacara-upacara adat, peringatan acara tertentu dalam
kegiatan masyarakat Suku Muyu.
Karena Tifa merupakan Alat Musik Tradisional yang
dapat mengeluarkan alunan nada yang khas untuk didengar dan dapat memberikan
warna dan keindahan bagi kekayaan alam yang dimiliki MasyarakatMuyu di atas Tanah Papua. Kehadiran alat
musik Tifa dalam acara perayaan 89 tahun Gereja Katolik masuk di Tanah Muyu ini,
memberikan warna tersendiri kepada Generasi Muyu agar tetap terjaga
kelestariannya.
Dalam momen acara ini juga, tifa akan di bunyikan 89
kali oleh Generasi Muyu. Ketukan alunan bunyi Tifa ini akan di bunyikan oleh 7
klen sebanyak 10 kali ketukan, 1 orang generasi muda sebanyak 10 kali ketukan,
dan 1 orang anak sebagai penerus budaya dalam melestarikan dan memainkan alat
musik tradisional Tifa dalam proses peradaban ini sebanyak 9 kali ketukan. Momen
ini, menandahkan bahwa Manusia Suku Muyu telah melewati masa peradaban 89 tahun
silam.
Ketukan tifa ini akan dibunyikan 89 kali di tahun
ini. Tahun depan, kita akan bunyikan 90 kali sampai dengan 1 abad. Menandahkan
bahwa Generasi Muyu masa lalu menjadikan Generasi Muyu Masa Kini dan akan Datang,
dalam sebuah perjalanan panjang menuju peradapan yang akan dibunyikan dalam
sepanjang perjalanan hidup menuju generasi baru di tahun 2033 yang akan dicapai
oleh Manusia Muyu.
Atas nama Panitia mengucapkan banyak limpah terima
kasih kepada Ambe, Enang, Ambang, Onim, Ambo, Oni, Nege, Taman, Mom Monggop,
Bayonga, Nupka Korem Keluarga Besar Suku Muyu semua terutama mereka yang telah
memberikan supor atas terlaksana kegiatan Perayaan Misa Syukur 89 tahun Gereja
Katolik Masuk di Tanah Muyu dan terlaksananya acara rama-tama tepatnya
pada 10/10/2022 kepada Ambang Titus Tambaip, Beatus tambaib, Aloysius Jopeng,
Arnold Tiniap, Oni Natalia Kalo, Ambang Cosmas Jeem,
Thomas Kimko, Yoseph Wanan, Mayela Yetorok, Agustinus Kuyap, Xaverus Songmen,
Agustinus Soplanit Pastor Paroki Santa Maria Fatima kelapa Lima, Jefri J.O.
Defretes Kepala kelurahan Kelapa Lima dan Ke 7 Klen. Kamindip, Okpari, Kakaib,
Kauyet, Are Kasaud, Jonggom, dan Ninggrum serta bayonga Nup Korem semua yang
sudah meluangkan waktunya dalam terlaksana acara ini. Atas nama masyarakat Muyu
Semua, Panitia 89 tahun Gereja Katolik masuk di Tanah Muyu mengucapkan terima
kasih. (AKM)
Foto Pertemuan Terkait Masa Kontrak Kantor BUMD Berakhir
Berita AKM. Pertemuan yang digelar di Aulah Winai Lantai 3 Kantor Bupati
Merauke siang tadi tanggal, 21 Oktober 2022. Agenda dalam pertemuan tersebut
untuk membicarahkan Kontrak Bangunan Kantor Perumda Aneka Usaha Malind Kanamin
yang telah berakhir masa kontrakannya, Juni 30 2022. Pertemuan yang digelar
oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke bersama Pimpinan OPD lainnya dan BUMD. Yang hadir
dalam pertemuan tersebut yaitu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan,
Asisten III Bidang Administrasi Umum, Badan Pengelolah Keuangan Bagian Asset
Daerah, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Bagian Perekonomian serta Manajeman BUMD.
Dalam pertemuan itu Sekda, Ruslan Ramli, SE. M.Si memberikan hak bicara
yang pertama kepada Direktur Perumda Aneka Usaha Malind Kanamin Vinsensius
Yondesawo Gebze untuk memberikan keterangan terkait Asset – Asset yang ada di
Kantor BUMD tersebut. Dalam penyampaian Direktur bahwa Asset peralatan Kantor
BUMD seperti Kursi Meja, Lemari, Komputer, AC, dan lain-lain masih ada dan
dimiliki sebagai Asset kantor. Barang-barang itu masih ada dan lengkap sesuai
dengan hasil laporan dan data Neraca Asset dan juga sudah didata ulang oleh Bagian
Perekonomian Setda Kabupaten Merauke.
Lanjud Direktur BUMD mengungkapkan bahwa yang menjadi kendalah adalah
Kontrak kantor yang sudah habis waktunya sejak bulan Juni 2022 lalu. Hingga hari
ini pemilik rumah memberikan informasih bahwa mohon dikosongkan bangunan
tersebut dalam bulan oktober ini, karena ada kontrak baru yang mau menempati
bangunan tersebut. Untuk itu, kami sampaikan bahwa barang-barang BUMD yang ada ini
bisa diamankan dan ditempatkan disalah satu bangunan yang dimiliki pemerintah
yang ada.
Terkait hal ini Sekda langsung
membuka ruang saran dan tanggapan peserta rapat dari Para Asisten dan serta
OPD lainnya yang hadir, untuk bisa ditanggapi hal yang sangat urgen tersebut.
Dari usul saran dan tanggapan peserta rapat bahwa diusulkan untuk Gedung, biar
dipakai bekas Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Merauke, dan eks Kantin Koperasi PNS, asalkan bekas kantor dan eks kantin itu
keamanannya terjamin, disamping itu juga waktu batas kontrak kantor yang diberikan
oleh pemilik bangunan sangat terbatas.
Sememntara itu pemilik bangunan yang juga hadir dalam pertemuan tersebut
membenarkan bahwa, saya sudah berikan perpanjang waktu sesuai kesepakatan di
bulan September hingga 2 minggu di bulan Oktober, karena Pihak lain mau masuk
tinggal. Dengan catatan bahwa waktu yang terlewat adalah hitungan perbulan bayarannya.
Oleh sebab itu saya mohon untuk kosongkan barang-barang milik asset BUMD
tersebut.
Melihat hal yang di sampaikan oleh pemilik bangunan kantor BUMD, maka
berdasarkan hasil usul saran yang disampaikan oleh beberapa OPD yang hadir dan Badan
Pengelolah Keuagan Bagian Asset Daerah serta pertimbangan Asisten III Florentinus
Suhono Suryo, bahwa indikator bangunan eks Kantor BPBD perlu di lihat kembali agar
keamanannya dapat terjamin, maka disimpulkan bahwa tempat yang nanti digunakan
untuk menaruh barang – barang Asset BUMD adalah Eks Kantor BPBD, yang langsung
di tangani oleh Bagian Umum Setda Kabupaten Merauke, paling lama 2 hari kerja
dari sekarang atau hari Senin dan Selasa minggu besok.
Lebih lanjud, Manajemen Perumda Aneka Usaha Malind Kanamin yang disampaikan oleh salah
seorang Manajer Siprianus B.P. Muda, kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke bahwa BUMD bukan hanya mempunyai Harta asset tidak bergerak saja, akan
tetapi juga BUMD mempunyai harta bergerak yang harus dipikirkan pemerintah.
Selain itu, ditambahkan juga oleh salah seorang Pegawai bagian Kepegawaian dan
Umum Norbertus Wanewop mengatakan bahwa yang kami pikirkan itu kemanusian saja,
sebab kami didalam memilki pegawai yang notabene Orang Asli Papua (OAP) berjumlah
7 orang ditambah dengan pegawai non papua berjumlah 6 orang jadi total 13 orang
pegawai, dan yang lain sudah keluar tetapi hak mereka belum terbayar bersama
kami yang masih aktif bekerja hingga hari ini.
Wanewop juga menambahkan bahwa kurang lebih 16 bulan kami tidak terima hak
kami sebagai karyawan. Tahun kemarin kami terima gaji sisa panjar 2 bulan, dan 3 bulan full, yang diberikan
Pemda yaitu bulan Februari,
Maret dan April, Mei, Juni bi
bulan Desember tahun 2021 dan hak kami yang belum dibayarkan hingga sekarang
mulai dari bulan Juli 2021 sampai dengan bulan Oktober 2022.
Semua penyampaian atas usul saran ini, Sekda menyampaikan bahwa semua sudah
ada dan sementara lagi disiapkan Bagian Hukum Setda Kabupaten Merauke, kami
tinggal menunggu Bupati apa kebijakan dan keputusannya... (AKM)