11 October 2022

Memaknai Misa Perayaan Ekaristi 89 Tahun Misi Katolik Masuk Di Tanah Muyu. 10 Oktober 2022 #Gereja Santa Maria Fatima Kelapa Lima Merauke#

 

Foto bersama Pastor-Pastor Pemimpin Misa Syukur dan Misdinar
 

 “Mengenal Peradapan Hidup, Dari Gelap Menjadi Terang Dan Tidak Tahu Menjadi Tahu Secara Turun Temurun Dalam Budaya Hidup Suku Muyu”

 

Kelapa Lima Merauke, 10/10/2022. Memaknai Sejarah awal mula Kedatangan Pastor Petroes Hoeboer, MSC dengan selamat masuk di daerah Muyu bagaikan gelap membawah terang ditenga-tenga Suku Katty Muyu.

Sebelum Misa Syukur di mulai,. dibacahkan sejarah misi perjalan Pastor Petroes Hoeboer setelah tiba di Ninati, Pastor bersama 4 orang Katekis, menjalankan misi kekatolikan tanpa mengenal lela, mereka mulai mendidik dan mengajar anak-anak muyu untuk mengenal ilmu pengetahuan, banyak kesulitan dan tantangan yang mereka alami, tetapi semuanya dapat dilewati hanya karena berkat dan kasih Tuhan Yesus.

Lebih lanjud, sejarah perjalanan misi pastor lewat berbagai pendidikan, mulailah lahir katekis pertama dari daerah Muyu yaitu Ambe Amandus Aron dan disusul guru-guru katekis lainnya. Pesta pertama yang yang dilakukan adalah perayaan sakramen pembabtisan yang dilakukan pada pesta natal tahun 1933, dan orang Muyu yang dipermandikan berjumlah 80 orang.

Seiring berjalannya waktu orang Muyu mulai mengenal segala hal tentang iman kepada Tuhan, ilmu pengetahuan, aturan-aturan dan nilai-nilai hidup. Itu semua karena kasih Tuhan sehingga ambe Pastor Petroes Hoeboer, MSC dan para katekis dapat membawah cahaya terang untuk menerangi orang-orang Muyu, yang ada di daerah Muyu. Orang Muyu sendiri memberikan makna istimewa kepada pastor dengan sapaan “Pemimpin Kami” atau sapaan lain yang biasa di sapa oleh orang Muyu bagi Pastor adalah Ambe.

Dilanjudkan dengan Misa yang di Pimpin Oleh Pr. Caytanus Tarong, MSC sebagai Selebran Utama, Pr. Hendrikus Kariwop, MSC, Pastor Samuel Yanem, MSC. dan Pr. Agustinus Soplanit, MSC. sebagai konselebran, yang di pandu oleh Koor Papua Selatan Pimpinan Alfonsia.

Dalam pembukaan perayaan misa syukur, yang di pimpin langsung oleh Pr. Caytanus Tarong, MSC dihadapan umat yang hadir dalam memenuhi gedung Ibadah, menggatakan bahwa,  Pastor Petroes Hoeboer, MSC tidak pernah lemah dan takut dalam mewartakan kabar gembira dan suka cita yang terjadi pada 89 tahun lalu, diseluruh pelosok tanah Muyu. Masa peradaban ini dapat membuat nilai_nilai baru dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia muyu hingga hari ini.

Dari pantauan kami bahwa antusias masyarakat muyu yang bernaung pada masing-masing sub klen telah hadir dalam perayaan misa syukur ini untuk mengikuti perayaan 89 tahun gereja katolik masuk di tanah Muyu, dilihat dari banyaknya umat yang turut hadir memadati gedung utama perayaan misa pada Gereja Sta. Maria Fatima Kelapa Lima Merauke, dalam perayaan misa ini juga turut hadir beberapa keluarga katekis dan tamu undangan lainnya.

Dalam perayaan Misa Syukur bacaan yang diambil dari Kitab Para Rasul 4:13-22. dengan isi pengkotbanya adalah apa yang kamu lihat dan apa yang kamu dengar tentang nilai – nilai baru dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia muyu hingga hari ini, dari 89 tahun lalu. Harus kami maknai dan belajar dari keteladanan pastor beserta katekis – katekis dalam membawah terang bagi orang muyu, dan bagi sesama hingga hari ini untuk terus kami sebarkan dan meneruskan kabar suka cita dari Tanah Muyu ke Seluruh Tanah Yudea. Sebab, Tuhan selalu menyapa kita semua melalui yang selalu membawah terang untuk kita menerima, mendengar dan meyakini apa yang telah dibuatkan untuk kami.

 

Oleh N. Wanewop

 

 

09 October 2022

PERSIAPAN PERAYAAN 89 TAHUN MISI KATOLIK DI TANAH MUYU 10 OKTOBER 1933, TELAH RAMPUNG #MERAUKE, 10 OKTOBER 2022#



Balai Rakyat Kelapa Lima, 9/10/2022. Jelang pelaksanaan perayaan 89 tahun misi gereja katolik di tanah Muyu,  Panitia telah siap untuk melaksanakan Misa Syukur yang akan di laksanakan  berpusat di Gereja Katolik Santa Maria Fatima Kelapa Lima Merauke. Dalam perayaan misa syukur ini seperti dikatakan oleh panitia bahwa akan di Pimpin oleh Pr. Caytanus Tarong, MSC sebagai Selebran Utama, Pr. Hendrikus Kariwop, MSC, Pastor Samuel Yanem, MSC. dan Pr. Agustinus Soplanit, MSC. sebagai konselebran. Dan akan dihadiri oleh Uskup Agung Merauke dalam acara rama tama.

Lebih lanjud Panitia juga telah persiapkan berbagai kesiapan dari masing-masing seksi untuk mendukung persiapan dalam pelaksanaan kegiatan dalam acara ini, terutama undangan yang disebarkan melalui pengumuman di paroki - paroki, stasi, lewat RRI, media facebook, dan undangan langsung kepada para perintis guru-guru misionaris, orang tua, serta kayapak orang muyu yang di hormati.

Dalam acara ini juga di dukung oleh setiap klen yang bernaung di dalam DAS Muyu Kab. Merauke untuk mendukung apa yang menjadi kerja-kerja panitia dalam acara perayaan 89 tahun misa syukur ini.

Lebih lanjud dikatakan oleh Ketua Panitia Yohanis Okdinon bawah kegiatan ini merupakan panggilan bagi setiap orang muyu dalam berbagai bidang yang telah ia jalankan baik anak, dan orang tua dalam segala aktifitasnya masing-masing. Baik sebagai pelajar, mahasiswa/i, PNS, TNI/ Polri, BUMN, BUMD, dan Swasta. Bahwa kehebatan kita masing-masing berawal dan keluar dari peradapan Misi Katolik ini.

Untuk itu diharapkan kepada Nupka untuk dapat meluangkan waktu menghadiri acara ini. Sebagai langkah awal dalam membangun kebersamaan diantara kita bersama. 

Selamat merayakan 89 tahun misi katolik masuk di daerah muyu, sembari diucapkan Ketua Panitia kepada suku muyu semua.

Oleh : N. Wanewop


01 October 2022

MASYARAKAT ADAT SUKU MUYU KLEN ARE KASAUD KABUPATEN MERAUKE MENOLAK DENGAN TEGAS RENCANA PEMBANGUNAN BENDUNGAN DI KALI MUYU DISTRIK NINATI KABUPATEN BOVEN DIGOEL

  

Acara “Deklarasi Penolakan Bendungan di Kali Muyu Distrik Ninati Kabupaten Boven Digoel oleh masyarakat Muyu Klen Are Kasaud Kabupaten Merauke” tanggal, 30 September 2022. Dengan tegas masyarakat mengatan Penolakan Rencana Pembangunan Bendungan tersebut. Dalam acara tersebut, dikatakan bahwa sesuai dokumen pendataan tanah di perkirakan akan menghabiskan lahan sebesar 1.145, 91 Ha.

Luas lahan Tanah ini akan mengurangi tanah adat, dan segalah isinya dari 26 marga, diantaranya 19 marga di Distrik Ninati  dan 7 marga di Distrik Waropko. Juga, dampak dari pembangunan bendungan ini bagi kehidupan masyarakat adat suku Muyu, dimana masyarakat akan kehilangan sumber mata pencarian utama, dan tanah leluhur karena kehadiran pembangunan bendungan ini akan mengancam margasatwa seperti flora dan fauna. Selain itu, aspek-aspek religus yang menjadi mitos/  cerita asal para leluhur terjadinya kali Muyu, sebab akan mengancam asset budaya dan generasi. Alasan lain juga disampaikan bahwa penolakan pembangunan bendungan ini karena lokasi bendungan berada di tempat-tempat keramat dan peradaban Penyebaran Agama Katolik yang dihormati dan dilindungi masyarakat adat secara turun temurun.

Para pemilik dusun juga, akan terkena dampak bukan hanya bagi Marga dan Klen Are Kasaud di Distrik Waropko dan Klen Jonggom di Distrik Ninati saja, tetapi akan meluas juga ke Klen Kakaip, Okpari, Kamindip yang berada di wilayah Muyu bawah. sehingga dengan kesepakan ini, keluarga besar masyarakat Muyu Klen Are Kasaud Menyatakan Sikap  Menolak Rencana Pembangunan Bendungan di Distrik Ninati Kabupaten Boven Digoel.. Meski sudah ada survei  berkelanjutan yang dilakukan oleh tim larap dan amdal Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Merauke, tetap masyarakat tidak setuju dengan pembangunan bendungan yang akan didirikan diatas tanah Muyu.

Dalam Acara deklarasinya tersebut, dengan tegas masyarakat Muyu menyatakan sikap bahwa “kami masyarakat adat suku Muyu Klen Are Kasaud di Kabupaten Merauke ; dengan tegas menolak rencana pembangunan bendungan di Kali Muyu Distrik Ninati Kabupaten Boven Digoel, dan kami menghimbahu dengan tegas kepada pihak-pihak tertentu yang mendorong rencana pembangunan bendungan dengan cara ilegal diseluruh tanah adat suku Muyu Kabupaten Boven Digoel”  yang dibacahkan langsung oleh Ketua Klen Are Kasaud Kabupaten Merauke, Marius Bunmop. Selanjudnya penyerahan Petisi Penolakan Bendungan oleh Ketua Klen Are Kasaud Kepada Maria Kurupat selaku Koordinator Penolakan Bendungan Simpul Kabupaten Merauke untuk ditindaklanjuti.

Pada kesempatan itu juga, Ketua Klen Are Kasaud  “Marius Bunmop juga berharap kepada Koordinator Penolakan bendungan bahwa apa yang telah kami sampaikan petisi  ini bisa diteruskan dan didengar oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dan akhir dari penyampaian Ketua Klen Are Kasaud bahwa satu kesatuan Muyu harus tetap terjaga, karena kali muyu identik dengan semua nilai-nilai warisan leluhur dan sejarah panjang peradapan yang kita maknai bersama sampai saat ini. Maka sudah selayaknya rencana pembangunan di Kali Muyu  di kami tolak melalui satu sikap yang jelas dan tegas oleh masyarakat Muyu semua tanpa terkecuali.

Sementara itu juga, Kepala Suku Wambon “Geradus Wombon” mengatakan bahwa tahun 2018 kami masyarakat adat suku Wambon dan Muyu sudah menolak pembangunan bendungan yang direncanakan di Kali Kao. Penolakan itu, dengan alasan utama bahwa lokasi bendungan berada di tempat-tempat keramat yang dihormati dan dilindungi masyarakat adat secara turun temurun. Juga penolakan bendungan digelar dalam rapat yang dihadiri oleh 67 orang, dengan keputusan rapat yang bersifat Final "Tolak” Rapat yang dihadiri : Bupati Kabupaten Boven Digoel, Kepala BWS Papua Merauke, PPK Perencanaan dan Program BWS Papua Merauke, Tokoh Adat Muyu, LMA Kabupaten Boven Digoel, Ketua Dewan Adat Suku Muyu, Forum Solidaritas Masiswa Papua, dan Para Masyarakat.

18 August 2022

BUMD MALIND KANAMIN SIAP LAKUKAN HUBUNGAN KERJASAMA POLA KEMITRAAN DENGAN KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE

 

Membangun Kerjasma Kemitraan BUMD Malind Kanamin Dengan Keuskupan Agung Merauke dalam rangka  Penguatan Ekonomi Umat dan Kesejahteraan Keluarga.

Pertemuan yang dilangsungkan di Kediaman Uskup Agung Merauke, Direktur BUMD Malind Kanamin menyampaikan gagasannya untuk membangun Kerjasama Pola Kemitraan dengan Keuskupan Agung Merauke dalam hal pemasaran hasil usaha umat disetiap Paroki yang selanjutnya akan dipasarkan oleh BUMD Malind Kanamin. Dalam diskusi tersebut Direktur BUMD Malind Kanamin menyampaikan dengan keterbatasan modal saat ini BUMD Malind Kanamin sulit mengembangkan usaha namun Uskup Agung Merauke optimis bahwa dengan kerjasama pola kemitraan dapat membangun ekonomi umat dan juga berusaha memajukan Perumda Aneka Usaha Malind Kanamin.

Bapa Uskup Agung Merauke merespon sangat baik dan mendukung penuh anak anak Katolik sebagai pengelola BUMD Malind Kanamin, dan Bapa Uskup merekomendasikan kerjasama dimaksud untuk ditindaklanjuti dengan Komisi PSE Keuskupan Agung Merauke.

Semoga langka ini menjadi salah satu alternatif dalam memajukan ekonomi umat di setiap Paroki, Stasi dan kevikepan yang ada di wilayah Keuaskupan Agung Merauke, Terimakash Bapa Uskup. Tuhan memberkati selalu. Amin

AMUN KAI MANDIRI

Alamat Blog ; amunkaimandiri.blogspot.com

Kontak Kami

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Total Pageviews